Demokrat Nilai Jokowi Gagal, Fery NasDem ke Tim Prabowo
Demokrat Nilai Jokowi Gagal, Fery NasDem ke Tim Prabowo. Partai Demokrat menyambut baik mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang
di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ferry Mursyidan Baldan, yang
bergabung ke Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres
2019.
Bergabungnya Ferry yang juga politikus Partai NasDem itu ke dalam tim sukses rabowo-Sandi dianggap sebagai hal lumrah dalam dunia politik.
Namun Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai banyak yang melihat merapatnya Fery ke Prabowo bukti kegagalan Jokowi di pemerintahan. Sebab, Fery pernah menjadi menteri dan notabene NasDem merupakan parpol pendukung Jokowi, ingin perubahan dengan cara mendukung Prabowo-Sandi.
“Karena cara pandang setiap orang ini kan berbeda. Banyak yang melihat Pak Jokowi gagal, ingin perubahan tentu akan mendukung yang lain, Pak Prabowo,” ucap Ferdinand.
Ferdinand mengatakan bergabungnya Ferry juga akan dinilai oleh publik bahwa ada yang tak beres dalam kepemimpinan Jokowi. Menurutnya, masyarakat akan menilai bila Jokowi beres maka tak ada pendukungnya yang berpaling.
“Bergabungnya mantan-mantan pendukung Jokowi untuk mendukung Prabowo itu akan menjadi sebuah tesis, yang kemudian akan dibaca publik bahwa ada yang tidak beres di dalam Jokowi, di dalam lingkaran Jokowi, di dalam kepemimpinannya Pak Jokowi,” tuturnya.
“Artinya publik akan melihat, kalau Pak Jokowi beres tidak akan ada orang yang kabur dari dia. Ya termasuk Rizal Ramli, Sudirman Said,” ujar politikus Demokrat itu melanjutkan.
Menurut Ferdinand, mulai bergabungnya kader partai pengusung Jokowi-Ma’ruf ke tim pemenangan Prabowo-Sandi semakin membuat yakin masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi sebagai harapan baru kepemimpinan Indonesia untuk periode berikutnya.
“Kami anggap bahwa Prabowo ini adalah arus perubahan yang ingin perubahan lebih baik ke depan,” katanya.
Diketahui Ferry membenarkan bahwa dirinya bergabung dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandi. Namun politikus NasDem itu belum mau membuka status kadernya di partai besutan Surya Paloh dan alasannya mendukung Prabowo-Sandi.
“Iya,” tutur Ferry lewat pesan singkat
Ferry menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang dalam rentang waktu 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Setelah mencopot Ferry, Jokowi menempatkan Sofyan Djalil di jabatan tersebut.
Sebelumnya ada beberapa mantan menteri di Kabinet Kerja yang berpindah mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Salah satunya Sudirman Said yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rentang waktu 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016, sebelum akhirnya digantikan oleh Archandra Tahar.
Bergabungnya Ferry yang juga politikus Partai NasDem itu ke dalam tim sukses rabowo-Sandi dianggap sebagai hal lumrah dalam dunia politik.
Namun Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai banyak yang melihat merapatnya Fery ke Prabowo bukti kegagalan Jokowi di pemerintahan. Sebab, Fery pernah menjadi menteri dan notabene NasDem merupakan parpol pendukung Jokowi, ingin perubahan dengan cara mendukung Prabowo-Sandi.
“Karena cara pandang setiap orang ini kan berbeda. Banyak yang melihat Pak Jokowi gagal, ingin perubahan tentu akan mendukung yang lain, Pak Prabowo,” ucap Ferdinand.
Ferdinand mengatakan bergabungnya Ferry juga akan dinilai oleh publik bahwa ada yang tak beres dalam kepemimpinan Jokowi. Menurutnya, masyarakat akan menilai bila Jokowi beres maka tak ada pendukungnya yang berpaling.
“Bergabungnya mantan-mantan pendukung Jokowi untuk mendukung Prabowo itu akan menjadi sebuah tesis, yang kemudian akan dibaca publik bahwa ada yang tidak beres di dalam Jokowi, di dalam lingkaran Jokowi, di dalam kepemimpinannya Pak Jokowi,” tuturnya.
“Artinya publik akan melihat, kalau Pak Jokowi beres tidak akan ada orang yang kabur dari dia. Ya termasuk Rizal Ramli, Sudirman Said,” ujar politikus Demokrat itu melanjutkan.
Menurut Ferdinand, mulai bergabungnya kader partai pengusung Jokowi-Ma’ruf ke tim pemenangan Prabowo-Sandi semakin membuat yakin masyarakat untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi sebagai harapan baru kepemimpinan Indonesia untuk periode berikutnya.
“Kami anggap bahwa Prabowo ini adalah arus perubahan yang ingin perubahan lebih baik ke depan,” katanya.
Diketahui Ferry membenarkan bahwa dirinya bergabung dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandi. Namun politikus NasDem itu belum mau membuka status kadernya di partai besutan Surya Paloh dan alasannya mendukung Prabowo-Sandi.
“Iya,” tutur Ferry lewat pesan singkat
Ferry menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang dalam rentang waktu 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Setelah mencopot Ferry, Jokowi menempatkan Sofyan Djalil di jabatan tersebut.
Sebelumnya ada beberapa mantan menteri di Kabinet Kerja yang berpindah mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Salah satunya Sudirman Said yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam rentang waktu 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016, sebelum akhirnya digantikan oleh Archandra Tahar.
Comments
Post a Comment